nusakini.com--Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) mengadakan kegiatan Capacity Building Saka Kencana, Sabtu (12/8) untuk siswa dan siswi se-SMP Surabaya.

Kegiatan ini bertempat di Gor Gelora Bung Tomo Kota Surabaya dan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 12-13 Agustus 2017. 

Kegiatan Capacity Building Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana) dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan, sederhana, mengandung banyak improvisasi, swadaya dan dapat membawa hasil yang signifikan serta dapat menjadi bekal kehidupan di kemudian hari. 

Juniyanto selaku Kepala Seksi Pengendalian Penduduk menjelaskan bahwa Program keluarga berencana tidak bisa dilepaskan dari peran remaja. "Dalam hal ini kami punya kegiatan yang diberi nama Satuan Karya Keluarga Berencana atau Saka Kencana. Nah, di saka kencana ini banyak hal yg dilakukan para remaja salah satunya bagaimana mereka diajarkan bagaimana menjadi aktifis dalam program Keluarga Berencana (KB), khususnya di Generasi Berencana (Genre)", jelas Juniyanto. 

Selain diajarkan untuk menjadi aktifis Keluarga Berencana, peserta Kegiatan Saka Kencana yang berjumlah 300 siswa dan siswi dari SMP se-Kota Surabaya ini, nantinya juga akan dilatih soft skill juga.

"Kegiatan Saka Kencana juga akan mengajarkan tentang soft skill atau keterampilan yang ringan. Misalkan bagaimana cara berperilaku hidup bersih dan sehat. Dari beberapa agenda itu nantinya akan kita coba untuk kami ceritakan kepada masyarakat bahwa remaja di Saka Kencana ini harus dieksiskan mengingat banyak sekali kenakalan remaja yang ada di Surabaya salah satunya narkoba, free sex, dan bullying" sambung Juniyanto.  

Juniyanto berharap dengan diadakan program Saka Kencana ini maka kenakalan-kenakalan remaja di Surabaya bisa berkurang dan remaja di Surabaya bisa menjadi remaja yang memiliki sifat posistif dan berprestasi.  

Kegiatan Saka Kencana tersebut lebih memfokuskan pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, rohani, jasmani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan yang bersangkutan dan dijalankan sebanyak mungkin secara praktek dengan menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. (p/ab)